Minggu, 17 Februari 2013

ALAT-ALAT YANG MENGGUNAKAN SISTEM DIGITAL


1. Alarm anti pencuri

Cara Kerja Alarm Anti Maling :
Cara kerja alarm anti maling ini sangat simpel, yaitu apabila pintu atau jendela dibuka, maka alarm akan berbunyi.
Karena sensor yang dipasang di bingkai pintu / jendela akan terpisah dengan alarm yang dipasang di daun pintu / jendela.
Alarm bisa juga dipasang di pintu geser seperti pintu rumah di Jepang.

CARA PASANG ALARM
Tempelkan alarm anti maling di daun pintu / jendela dengan menggunakan super double tape yang sudah ada.
Tempelkan sensor alarm di bingkai pintu / jendela dengan menggunakan super double tape yang sudah ada, dengan posisi sejajar terhadap alarm.
Lakukan percobaan fungsi alarm dengan cara menghidupkan switch alarm ke posisi “ON”, kemudian pintu / jendela dibuka.
Apabila alarm berbunyi berarti sudah benar pemasangannya
Alarm murah bikin pencuri panik karena suara alarm keras. Alarm anti maling tinggal ditempel di pintu atau jendela pakai doubletip. Menggunakan baterai.

2.  Alat timer listrik

Cara kerjanya tinggal diset waktu matinya, maka aliran listrik di stop kontak tadi akan mati sendirinya sesuai waktu yang ditentukan. Sebenarnya ada juga versi yang manual, yang berupa puteran kayak di kipas angin. Tapi lebih enak yang digital ini karena listrik bisa dinyalakan maupun dimatikan tepat waktu.
Timer listrik ini bisa juga dipasang misalnya untuk lampu halaman. Bisa diset kalau jam 6 sore lampu menyala dan jam 5 pagi otomatis mati.
Itulah sekilas pengalaman mencoba timer listrik. Alat seperti ini sepertinya sudah lama ada. Tapi baru mencoba sekarang karena baru sekarang membutuhkan  :D

3. alat pencuci dan pengering tangan otomatis

Hand Wash Full Automatic atau Alat pencuci dan pengering tangan full automatic “DUMEDPOWER” adalah alat pencuci tangan yang higienis. Alat ini sangat ideal untuk diaplikasikan secara langsung di tangan atau sarung tangan karena kebersihan pasti terjaga.
Karena kebutuhan akan alat pencuci tangan yang benar-benar higienis dumedpower membuat khusus alat pencuci tangan yang terjamin higienis. Pengguna tidak perlu menyentuh alat handwash tersebut seperti pada alat pencuci tangan lainnya, karena semua telah dibuat secara otomatis mulai dari pemakaian air, sabun dan pengering tangan.
Secara sederhana cara kerja handwash ini adalah ketika tangan di ruang cuci dan sensor mendeteksi maka air akan mengalir. Kemudian setelah itu ketika tangan bergeser kekanan ruang cuci dan mengenai sensor, maka sabun akan keluar secara otomatis. Lalu ketika tangan bergeser kekiri ruang cuci dan mengenai sensor, maka pengering dengan HEPA filter udara bersih akan keluar dari nosel.



4. Alat pendeteksi kebakaran


Perkembangan zaman ditandai dengan berkembangnya industri disemua bidang. Perkembangan tersebut membawa dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Selain dampak positif seperti kemajuan diberbagai bidang, penggunaan waktu yang efektif dan efisien, peralatan yang modern, juga terdapat dampak negatif yang sering diabaikan oleh kebanyakan orang yaitu tentang keselamatan kerja. Masalah keselamatan kerja memang sangat penting untuk meningkatkan produktifitas tenaga kerja.

Banyak insiden-insiden yang menyangkut keselamatan kerja, salah satunya adalah kebakaran. Kebakaran merupakan suatu insiden akibat dari api yang bekerja tidak pada tempatnya, yang terjadi antara api, bahan bakar, dan oksigen. Reaksi kimia tersebut mengeluarkan panas yang merupakan ancaman bagi kehidupan manusia. Ancaman tersebut meliputi :

1. Habitat atau lingkungan hidup manusia.

2. Lingkungan hidup flora dan fauna.

3. Kebakaran tersebut merupakan kejadian yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :

1. Faktor manusia seperti karena kelalaian, kurang disiplin, dan bentuk kejahatan.

2. Faktor teknologi seperti akibat kurang dilaksanakan pedoman, standar pemakaian produk teknologi dan biasanya karena sifat individual manusia.

3. Faktor alam seperti akibat sampingan dari bencana alam, seperti gempa, erupsi vulkanik gunung berapi, loncatan listrik alam, dan pemampatan udara panas.

Terjadinya masalah kebakaran yang menelan korban jiwa, harta benda serta hilangnya tempat berusaha atau pekerjaan merupakan kejadian yang merugikan. Didalam usaha memperkecil jumlah korban maka unsur-unsur instalasi yang terkait didalam pencegahan kebakaran harus mampu menggerakkan segala potensi yang ada untuk memberikan pertolongan dan penyelamatan secara cepat dan tepat ke tempat peristiwa. Agar berhasil berdaya guna dalam usahanya, maka perlu dimantapkan organisasi dan manajemen serta ketrampilan personil maupun sarana dan prasarana yang memadai.

Mengingat hal-hal tersebut maka selain Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang dapat dibawa, instalasi pemadam api seperti Detector Alarm System sangat mutlak diperlukan untuk sebagai tanda peringatan pertama terjadinya kebakaran. Selain peralatan, dukungan personil yang terlatih dan terampil dengan dukungan sarana keamanan yang cukup untuk mencapai tujuan pencegahan dan penanggulangan yang akurat dan ditunjang dengan organisasi dalam suatu sistem manajemen yang baik.

1. Fire Alarm

Pada praktek ini menggunakan jenis FIRE ALARM BUSH BUTTON BREAKABLE BY FINGER. Cara kerjanya yaitu apabila akan mengoperasikannya harus terlebih dahulu memecahkan kaca pengamannya kemudian tombol ditekan maka secara otomatis mengirimkan sinyal ke control panel. Lalu bel/alarm yang ada di lokasi penempatannya akan berbunyi. Alat ini dipasang di dinding ruangan.

2. Alarm Bell

Jenis Alarm Bell yang dipraktekan adalah ALARM BELL H.C. DC 24V HC – 624 DC – 24V ISMA MOTOR BELL. Cara kerjanya yaitu apabila ada kebakaran, maka dari control panel akan mengirimkan sinyal ke alarm bell. Sehingga alarm bell dapat berbunyi.

3. Heat Detector Type Fixed Temperature

Cara kerjanya adalah dengan perubahan temperatur ruangan dan suhu yang naik mencapai suhu tertentu, sehingga element pendeteksi akan mengirimkan sinyal ke control panel dan membunyikan suatu alarm.

4. Heat Detector Type Rate of Rise

Mekanisme kerjanya yaitu bila suhu ruangan yang dilindungi rate of rise detector mengalami kenaikan suhu sebesar 100C setiap menitnya, maka akan didapatkan suatu tenaga mekanik yang dipergunakan untuk menggerakkan alat penyambung yang digunakan pada sistem alarm. Sinyal tersebut dikirim ke control panel, sehingga alarm dapat berbunyi.

5. Smoke Detector

Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan asap yang dikeluarkan oleh suatu insiden kebakaran. Alat tersebut merespon asap dan kemudian sinyalnya dikirimkan ke control panel. Pada control panel sinyal tersebut diteruskan ke bel alarm, sehingga alarm berbunyi.

6. Control Panel

Cara kerjanya yaitu jika detektor mendeteksi adanya kebakaran ataupun sprinkler, automatic fire extinguisher, dan hydrant bekerja maka sinyal itu akan dikirimkan ke control panel sebagai data masukan (input data). Kemudian control panel akan mengolah, menyeleksi, dan mengevaluasi data tersebut yang hasilnya merupakan data keluaran (output data) yang berisi informasi tentang lokasi kebakaran yang ditampilkan pada announciator dan secara otomatis akan mengaktifkan atau membunyikan bel/alarm.

Cara Kerja

1. Jika terjadi kebakaran, maka alat merespon melalui Heat Detector Type Fixed Temperature, Heat Detector Type Rate Of Rise dan Smoke Detector.

2. Kemudian dari Heat Detector Type Fixed Temperature, Heat Detector Type Rate Of Rise dan Smoke Detector disalurkan ke control panel.

3. Kemudian dari control panel respon diteruskan ke Fire Alarm, Alarm Bell dan Fire Lamp Detector untuk memberikan peringatan pertama terjadinya suatu kebakaran.

5. Alat termometer digital

Prinsip kerja alat pengukur suhu ini, sensor suhu difungsikan untuk mengubah besaran suhu menjadi tegangan, dengan kata lain panas yang ditangkap oleh LM35 sebagai sensor suhu akan diubah menjadi tegangan. Sedangkan proses berubahnya panas menjadi tegangan, di dalam LM35 ini terdapat termistor, yang mana termistor inilah yang menangkap adanya perubahan panas. Termistor tersebut berjenis PTC (Positive Temperature Coefisient). Prinsip kerja dari PTC ini adalah resistansinya akan meningkat seiring dengan meningkatnya temperatur. Resistansi yang semakin besar menyebabkan tegangan output yang dihasilkan semakin besar.